Senin, 21 Maret 2016

Aku (Pem)belok Arah


Entah apa yang terjadi sehingga ini terjadi.
Aku tidak tahu apa yang aku ambil ini benar atau salah, tetapi semoga disetiap langkah ini ridhoNya selalu mendampingiku. Aku seharusnya berada di zona G tapi entah setan apa yang mempengaruhi sehingga tiba-tiba aku berada di zona B, mungkin karena aku sudah tak mau lagi ada di zona G atau karena aku tidak diizinkan berada di zona G? Ntahlah aku tak tahu.

Rabu, 26 Juni 2013

move

pindahan pindahan pindahan
saya pindahan rumah,tapi insyaAlloh akan tetap menghidupkan rumah yang ini :D
niki alamat e rumah sik anyar
physics is fun

Jumat, 26 April 2013

semuanya butuh uang (?)


Semuanya butuh uang (?)
Saya tidak yakin akan statement mereka yang bilang bahwa :
Hidup itu tidak membutuhkan uang.
Aku bisa hidup asalkan ada kamu disampingku.
Kita bisa hidup dengan cinta kita berdua.
Saya kira mereka yang bilang seperti itu adalah orang yang sedang stres karena tidak punya uang, dan orang yang sedang membual atau orang yang sedang mengeluarkan gombalan belaka.
Kenyataannya.

Kamis, 18 Oktober 2012

my second home


 
Sebuah rumah yang menjadi tempat tinggal selama aku menuntut ilmu.
Banyak orang yang kagum akan rumah ini. Teman bilang: “ta kosmu kok mewah, tak seperti kosku yang mau roboh”, ibunya mb kos: “pantes kowe betah neng kene, apik kok”, temen: “ta kosmu kok resik!”dan masih banyak lagi.
Tapi tahu kah kalian?ada hal yang aneh bin ajaib yang sering terjadi.
Rumah bukan , kos juga bukan, kami menyebutnya ‘pondok’. Pondok yang berdiri di dataran tinggi, karena apa?untuk mencapainya kita harus menempuh jalan yang menanjak dan melelahkan, ok bagi mereka yang bawa motor, na saya jalan kaki lovers sungguh amat sangat sengsara. kalau anda lapar dan tak mau bergerak jangan harap anda kenyang, itulah slogan saya agar saya tak malas untuk cari makan.
Tahukah kalian apa yang terjadi didalam mewahnya gedung pondok ini?

Jumat, 13 Juli 2012

Pondok Pesantren Al Khudhori


Setahun sudah ku berada disini. Ku temukan banyak teman dari penjuru pulau ini.
Ponpes Al Khudhori
Didirikan dari zaman tak enak hingga zaman serba tong ijo, titik-titik tujuh, dan apel krowak. Didirikan dengan visi mengayomi anak-anak terlantar yang terbuang dari rumahnya yang sedang menuntut ilmu dunia akhirat.
Didirikan oleh sepasang insan manusia yang sekarang sudah renta dan berumur bernama bapak Udori dan ibu Udori.
Di dirikan karena beliau berdua ditinggal anak-anaknya merantau mencari sebutir beras untuk hidup.
Beralamatkan disebuah komplek perumahan blok A4 di sebuah kota yang sangat panasssssss, di utara pulau jawa.
Terdiri dari dua lantai, 4 kamar atas, 3 kamar bawah, 5 kamar mandi dan masih banyak lagi. Hanya berisikan 23 manusia yang akupun tak begitu mengenalnya. Karena aku berada dilantai atas.
Berisikan manusia manusia aneh, tidak jelas, dan susah diprediksi. Berisikan manusia dari kota Tegal yang ngapknya gak ketulungan, dari kota Pekalongan yang sukanya dagang baju, rok batik, dari kota Batang yang sarapnya gak ketulungan, selalu dikibuli saat main poker, dan penjual jilbab yang amat sangat ulung, dari Jepara yang gag pernah pulang, dari Cepu yang temannya orang-orang suku samin, dan sering ngajak bangkrut, dan tingkat kenarsisan yang tidak ada obatnya lagi, dari kota Kudus yang tingkat kebersihannya diatas rata-rata, dan paling senang dengan dunia biologi,and green holic, dari Demak yang kerjaan kalau pulang kampung oleh-olehnya jambu entah jambu air, entah jambu biji baik merah atau jambu biji biasa. Dan terakhir dari Magelang yang kerjaannya tidur, dan internetan. Dan masih banyak penghuni lain yang namapk ataupun yang tidak nampak.

Jumat, 30 Maret 2012

Kakak-kakak dan Keponakan


Kakak-kakak dan Keponakan
Kakak-kakaku terimakasih kalian telah lahir didunia ini.
Terimakasih telah jadi teman yang paling bisa dipercaya.
Terimakasih teah melahirkan putri-putri  yang shalihah, dan pintar-pintar, namun aku masih ingin punya keponakan laki-laki,hehehehe
Terimakasih telah mengajarkanku tidak pacaran.
Terimakaih telah menjadi kakak-kakak yang bisa dicontoh.
Terimakasih telah membuat bapak dan ibu selalu tersenyum, dan bangga.
Terimakasih telah mengenalkanku pada dunia,
Terimakasih telah menjadi guru dalam masalah alat-alat elektronik,
Terimakasih telah mengajariku memakai pakaian untuk seorang wanita,
Terimakasih selalu menjadi donasi hpku,
Terimakasih selalu mengingatkanku ketika aku salah,
Terimakasih selalu mengingatkanku untuk memberi kabar ke rumah,
Terimakasih selalu bertanya bagaimana kabarku.
Ponakan-ponakan
Terimakasih kalian telah lahir didunia ini,
Terimakasih kalian selalu  memanggilku dengan sebutan tante dan bulek,dan aku sangat menyukainya, namun maaf tantemu ini tak bilang kalau kalian ponakan, tante lebih senang memanggilmu dengan sebutan dik.
Terimakasih karena kalian snagat cerewt sehingga tantemu ini tak bisa menjawab semua pertanyaan kalian,
Terimakasih, secara tidak langsung kalian telah melatih kesabaranku,
Mb dan mas, maaf telah merepotkan kalian,
Maaf belum bisa membuat bangga kalian,
Maaf selalu meminta,
Maaf selalu membuat putri-putri kalian menangis.
Maaf untuk semuanya,dan maaf untuk segalanya.
Semoga kalian diberi umur yang bermanfaat,rezeki yang halal, berokah, dan bermanfaat. Semoga selalu dilancarkan semuanya,
                                         big family :)

Pak, Bapak, Be, dan Kung


Pak, bapak, be, dan kung
Setelah ku tulis tentang ibu, sekarang kutulis tentangmu. Aku tak pernah memanggilmu dengan sebutan papa, ayah,atau abi aku sering memanggilmu dengan sebutan pak, bapak, be, dan kung. Entahlah aku tak tau kenapa aku plin plan tuk memanggilmu. Itu adalah reflek, kenapa aku memanggilmu kung karena engkau adalah kakung dari cucu-cucumu, dan aku sangat senang ketika aku memanggilmu kung.
Ingatkah engkau ketika dulu waktu aku masih kecil dan kau mengajakku pergi ketoko baju?  kau membelikan seragam kepadaku, dan sang penjaga toko bertanya “wayah e nggih pak” dan kau selalu menjawab “mboten, insyaAllah niki ragil e”.
Engkaulah yang pertama mengenalkankku pada jilbab, engkaulah yang mengajarkanku tuk memakai jilbab. Dulu kau membelikanku baju seragam berlengan panjang, dan akupun tidak setuju karena teman-temanku tak ada yang memakai baju lengan panjang, namun kau meyakinkanku. Dari kelas satu hingga kelas 3 aku memakai baju lengan panjang tanpa jilbab, namun setelah itu aku berfikir, “masa’ iya baju lengan panjang tidak pakai jilbab”, akhirnya kupakailah jilbab itu.
Terimakasih kung J.
Aku ingin kembali ke masa dimana engkau masih kuat jalan-jalan dengan anak-anaknya, walaupun skarang kau masih kuat namun aku kasihan denganmu, yang harus menjadi sopir.
Kung terimakasih untuk segalanya, tanpamu aku tak tau apakah aku akan ada didunia ini atau tidak,walaupun penciptanya adalah sang Illahi namun kaulah perantaranya.
Kung terimakasih kau telah jadi perisai bagi keluarga
Terimakasih kau telah jadi sumber kehidupan kita
Terimakasih kau telah jadi pemimpin di rumah kita
Teimakasih kau telah menjadi guru dirumah kita
Terimakasih akan petuah-petuahmu,
Terimakasih kau telah tersenyum ketika menjemput anakmu ini ketika pulang kerumah,
Terimakasih selalu ingin memberi yang terbaik kepada keluarga,
Terimakasih engkau masih bernafas hingga kini,
Terimakasih telah jadi waliku kelak,
Terimakasih telah mengucapkan namaku disetiap tutur doamu,
Terimakasih selalu mengingatku,
Terimakasih kau selalu rajin mengingatkanku untuk sholat dan ngaji,
Terimakasih kau telah mencarikan kos-kosan yang dekat dengan masjid,
Kung maafkan anakmu ini yang tak pernah mau menurut kepadamu,
Maafkan ketika anakmu ini hanya bisa merepotkanmu,
Maafkan ketikaanakmu ini  tak pernah mau memberikan apa yang kau mau,
Maafkan ketika anakmu ini menjawab akan apa yang kau berikan,
Maafkan anakmu ini ketika anakmu ini lebih melilih ibu daripadamu,
Kung semoga kau selalu diberi keselamatn oleh Allah,
Semoga kau diberi umur yang bermanfaat,
Semoga kau diberi kesabaran dalam membimbing istri, anak, dan cucumu,
Ketika dikamar kos sendirian dan aku merasa takut. Aku ingin sekali bilang kung aku sendirian, aku takut, aku kangen kakung, namun itu tak pernah kulakukan karena aku terlalu gengsi untuk mengakuinya.
Maaf kung tak pernah cerita apapun padamu, hanya cerita dengan ibu saja.
Maaf kung tak pernah menunjukkan rasa sayangku,
Maaf aku hanya bisa menulis diblog ini,
Semoga  doa-doamu yang selalu kau panjatkan tiap hari dan sepertiga malam semuanya tekabul,
Love you kung


Sita J


 Nb: maafkan anakmu ini yang masih tidak mau membawa kendaaran sendiri, dan merepotkanmu mengantar kemanapun,mungkin kau sangat bosan ketika kau menyuruhku membawa kendaraan sendiri, maaf.